Jumat, 27 Desember 2013

WAKTU


Waktu terus berjalan. Entah disadari atau tidak. Waktu tidak bisa dihentikan. Waktu terus berjalan ke depan. Waktu tidak pernah berputar ke belakang atau pun berjalan mundur. Terkadang waktu itu sedikit keras kepala, karna apabila ia sudah berjalan maka tidak ada satu pun yang dapat menghentikannya. Ya,  memang sangat berbeda dengan orang yang memiliki sifat keras kepala dan susah diatur. Walau pun si orang keras kepala ini salah, tapi ia terus saja melakukan hal bodoh tersebut. Waktu berjalan tanpa kita sadari. Ia berputar secara perlahan, detik demi detik, menit demi menit, kemudian menjadi tahun demi tahun atau abad demi abad. Ada satu cara untuk menghentikan waktu. Yaitu dengan cara ‘mati’. Ketika seseorang meninggal, waktu ia di dunia akan berhenti selamanya. Selesai sampai di situ. Pernah ku berpikir, apabila mesin waktu itu sungguh ada, akan ku pergunakan mesin tersebut untuk pergi ke masa lalu dan mencoba mencegah aku untuk tidak melakukan hal bodoh di masa lampau. Sehingga di kemudian hari aku tidak akan bertemu dengan yang namanya penyesalan. Terkadang penyesalan itu seperti hantu. Selalu mengganggu pikiran dan mengganggu ketika aku sedang tidur. Yang membuat hidup jadi tak tenang. Itulah salah satu tujuan kita memahami dan mengerti waktu. Memahami kalau waktu itu terus berjalan, kemudian kita akan berpikir untuk tidak melakukan hal bodoh dengan menyia-nyiakan waktu maupun bermalas-malasan. Kita akan lebih menghargai waktu dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mempersiapkan diri untuk menghadapi waktu di kemudian hari, 10 atau 20 tahun mendatang. Sehingga kita tidak akan bertemu dengan yang namanya penyesalan. Dengan kata lain 10 atau 20 tahun mendatang kita akan di mana dan menjadi apa tergantung kita bisa memanfaatkan waktu saat ini, detik ini sebaik mungkin. Kita bisa menebak 20 tahun lagi kita menjadi apa dengan melihat saat ini kita sedang apa dan lagi apa?. Sesungguhnya waktu tercipta untuk dimanfaatkan. Ia tidak akan marah. Beda dengan teman. Karna waktu bukan manusia. Yah, walau bagaimana pun penyesalan selalu datang terakhir. Kenapa penyesalan selalu datang belakangan? Mungkin supaya manusia dapat belajar. Belajar dari kesalahannya di masa lampau. Belajar untuk tidak menyesal (lagi). Persiapkanlah diri sendiri sebaik mungkin untuk menghadapi hari esok. Dan yakinlah hidup ini indah, maka hari yang cerah akan menyambut kita (kalo enggak mendung) #eh. Untuk memanfaatkan waktu kita harus bisa memenej waktu. Manajemen waktu juga termasuk skill yang harus terus dipelajari dalam kehidupan ini, untuk kehidupan bermasyarakat. Tidak kalah penting dengan skill-skill yang lainnya, seperti kemampuan berbicara, kemampuan/skill menulis dan lainnya. Sesungguhnya orang sukses adalah orang yang mampu memanajemen waktu sebaik mungkin. Karna manajemen waktu adalah salah satu bekal yang harus dipersiapkan oleh kita apabila kita ingin menjadi orang yang sukses dikemudian hari. Sukses di sini ialah ketika kita bisa menjadi apa pun yang kita mau. Ya, apa pun itu. Entah itu kekayaan, kekuasaan, jabatan dan lain sebagainya. Kiranya cukup sekian tulisan ini ditulis. Salam super.

Rabu, 25 Desember 2013

SEBUAH CERITA PENDEK YANG BERAKHIR BAHAGIA


Pada suatu hari, hidup lah seorang gadis yang cantik jelita, dengan gaya yang modis dan trendy. Ia jatuh cinta kepada seorang lelaki yang memiliki wajah yang tampan dan rupawan, layaknya seorang pangeran yang ada di cerita-cerita dongeng. Kemudian gadis itu berani mengambil langkah untuk menyatakan cintanya terlebih dahulu. “kamu mau ga jadi pacar aku?“ ucap sang gadis. “iya, aku mau jadi pacar kamu.” Balas sang pangeran dengan tersenyum. Kemudian mereka berpelukan lalu berciuman, dan mereka pun hidup bahagia untuk selama-lamanya. THE END.

Rabu, 11 Desember 2013

CAPER

Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah. Ya, seperti manusia juga tidak pernah luput dari rasa caper. Caper sudah menjadi suatu gaya hidup di era sekarang. Caper adalah suatu kebutuhan untuk beberapa orang. Media untuk caper pun sangat beragam. Dari mulai caper secara lisan, seperti caper kepada ibu bapak guru, atau ibu bapa dosen, atau atasan di tempat kerja. Pasti kita selama hidup pernah mengalami yang namanya caper, yah minimal sekali dalam seumur hidup lah.

Minggu, 08 Desember 2013

TENTANG HIDUP

Hidup itu menyenangkan. Aku ingin tetap hidup seperti ini. Tapi aku tidak bisa. Lambat laun manusia pasti bakal bertemu dengan yang namanya kematian. Cukup horror memang. Karna itu lah hidup. Tak ada yang abadi di dunia yang fana ini. Semua manusia yang hidup pasti bakal mati. Seperti “semua yang memiliki awal, pasti memiliki akhir”.
Namun selama kita hidup, hal apa saja yang sudah kita lakukan? Apa sudah membawa banyak manfaat terhadap orang sekitar atau hanya menjadi beban untuk orang di sekitar kita? Itu yang menjadi permasalahan di sini. Sebelum aku bertemu kematian nanti, aku ingin menjadi seseorang yang dikenang. Dikenang akan karya-karyanya. Suatu karya yang abadi. Seperti buku-buku yang bisa dibaca meskipun jaman selalu berganti. Buku yang akan dibaca oleh anak dan cucuku kelak.
Menjadi manusia yang sebenarnya. Manusia yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa maupun di sekitar. Menjadi manusia yang bermanfaat ialah mereka yang gemar berbagi satu sama lain. Berbagi bukan cuma berbentuk materi atau pun uang. Menyampaikan sesuatu yang kita tau dan belum diketahui oleh orang lain pun termasuk berbagi. Ya, berbagi ilmu. Karna ilmu tidak akan pernah hilang atau pun habis, berbeda dengan uang. Ketika ilmu itu disebarkan/dibagikan, maka ilmu itu akan menyebar kembali melalui mulut ke mulut. Ini bukan berarti uang tidak penting. Memang uang bukanlah segalanya, tapi segala-galanya yang ada di dunia ini hampir pasti membutuhkan uang. Tapi ada satu hal yang tidak dapat dibeli oleh uang. Yaitu “KEBAHAGIAAN”.
Aku ingin menjadi seperti seorang pahlawan. Mengutip kata-kata yang ku dapat dari suatu film “mati sebagai sebagai seorang pahlawan atau hidup sebagai seorang pecundang.” Kata-kata yang mengandung makna yang besar buatku. Yang selalu terngiang-ngiang di telingaku. Memang hidup tak seperti di film-film atau pun novel-novel indah. Tapi kita juga bisa belajar dari film tersebut. Terutama film-film yang bagus serta mengandung makna yang dalam. Yang tersampaikan kepada para penontonnya.  Banyak sekali yang dapat kita pelajari dari suatu film. Bukan hanya adegan mesum atau ciumannya saja yang dapat dinikmati. Mungkin itu hanya terdapat di film Hollywood. Tapi film Hollywood juga mengajarkan kita akan satu hal penting tentang hidup, yaitu “dalam keadaan segenting apa pun, sempatkanlah ciuman”. #eh
                Mari kita kembali pada inti permasalahan pada tulisan ini di awal, yaitu tentang hidup. Hidup akan terasa lebih menyenangkan apabila kita bisa mendatangkan banyak manfaat untuk orang sekitar. Seperti bisa bahagia apabila melhat orang lain bahagia. Pasti kita sering mengalami fenomena ini. Sesungguhnya ini bukanlah suatu fenomena yang aneh. Karna memang sudah dari ‘sananya’ pikiran kita merespon akan sinyal sinyal bahagia. Rasa bahagia itu menular dari tiap individu. Entah menurut versi ilmiah dan sainsnya bagaimana, tapi menurut pengalaman aku sih gitu.
                Tujuan hidup adalah untuk memenuhi kehidupan itu sendiri. Membuat hidup menjadi sehidup-hidupnya. Menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi, demi masa depan dunia yang cerah. Hidup itu hanya sementara. Maka dari itu, jangan sungkan-sungkan berbagi hal-hal yang membawa manfaat untuk orang di sekitar. Mumpung masih hidup.
The End.