Hidup itu menyenangkan. Aku ingin
tetap hidup seperti ini. Tapi aku tidak bisa. Lambat laun manusia pasti bakal
bertemu dengan yang namanya kematian. Cukup horror memang. Karna itu lah hidup.
Tak ada yang abadi di dunia yang fana ini. Semua manusia yang hidup pasti bakal
mati. Seperti “semua yang memiliki awal, pasti memiliki akhir”.
Namun selama kita hidup, hal apa
saja yang sudah kita lakukan? Apa sudah membawa banyak manfaat terhadap orang
sekitar atau hanya menjadi beban untuk orang di sekitar kita? Itu yang menjadi
permasalahan di sini. Sebelum aku bertemu kematian nanti, aku ingin menjadi
seseorang yang dikenang. Dikenang akan karya-karyanya. Suatu karya yang abadi.
Seperti buku-buku yang bisa dibaca meskipun jaman selalu berganti. Buku yang
akan dibaca oleh anak dan cucuku kelak.
Menjadi manusia yang sebenarnya.
Manusia yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa maupun di sekitar. Menjadi manusia
yang bermanfaat ialah mereka yang gemar berbagi satu sama lain. Berbagi bukan
cuma berbentuk materi atau pun uang. Menyampaikan sesuatu yang kita tau dan
belum diketahui oleh orang lain pun termasuk berbagi. Ya, berbagi ilmu. Karna
ilmu tidak akan pernah hilang atau pun habis, berbeda dengan uang. Ketika ilmu
itu disebarkan/dibagikan, maka ilmu itu akan menyebar kembali melalui mulut ke
mulut. Ini bukan berarti uang tidak penting. Memang uang bukanlah segalanya,
tapi segala-galanya yang ada di dunia ini hampir pasti membutuhkan uang. Tapi
ada satu hal yang tidak dapat dibeli oleh uang. Yaitu “KEBAHAGIAAN”.
Aku ingin menjadi seperti seorang
pahlawan. Mengutip kata-kata yang ku dapat dari suatu film “mati sebagai
sebagai seorang pahlawan atau hidup sebagai seorang pecundang.” Kata-kata yang
mengandung makna yang besar buatku. Yang selalu terngiang-ngiang di telingaku.
Memang hidup tak seperti di film-film atau pun novel-novel indah. Tapi kita
juga bisa belajar dari film tersebut. Terutama film-film yang bagus serta
mengandung makna yang dalam. Yang tersampaikan kepada para penontonnya. Banyak sekali yang dapat kita pelajari dari
suatu film. Bukan hanya adegan mesum atau ciumannya saja yang dapat dinikmati.
Mungkin itu hanya terdapat di film Hollywood. Tapi film Hollywood juga
mengajarkan kita akan satu hal penting tentang hidup, yaitu “dalam keadaan
segenting apa pun, sempatkanlah ciuman”. #eh
Mari
kita kembali pada inti permasalahan pada tulisan ini di awal, yaitu tentang
hidup. Hidup akan terasa lebih menyenangkan apabila kita bisa mendatangkan
banyak manfaat untuk orang sekitar. Seperti bisa bahagia apabila melhat orang
lain bahagia. Pasti kita sering mengalami fenomena ini. Sesungguhnya ini
bukanlah suatu fenomena yang aneh. Karna memang sudah dari ‘sananya’ pikiran
kita merespon akan sinyal sinyal bahagia. Rasa bahagia itu menular dari tiap individu.
Entah menurut versi ilmiah dan sainsnya bagaimana, tapi menurut pengalaman aku
sih gitu.
Tujuan
hidup adalah untuk memenuhi kehidupan itu sendiri. Membuat hidup menjadi
sehidup-hidupnya. Menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi, demi masa depan
dunia yang cerah. Hidup itu hanya sementara. Maka dari itu, jangan sungkan-sungkan
berbagi hal-hal yang membawa manfaat untuk orang di sekitar. Mumpung masih
hidup.
The End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar